iluhnuna

Tantangan Orang Tua Dalam Mendidik Anak & Tips Menghadapinya

1 komentar

tantangan orang tua dalam mendidik anak

Teman nuna adakah yang mengikuti kasus yang lagi viral belakangan ini? Kasus perseturuan antara ibu dan anak yaitu Nikita Mirzani dan anaknya Loly. 

Awalnya aku tidak terlalu peduli dengan kasus ini. Jujur saja karena sang ibu yaitu Nikita memang terkenal aktris yang penuh problem ya. 

Lalu makin kesini semakin rame deh yang bahas tentang Loly dan perilakunya. Jadi kepo dong, emang kenapa sih ibu dan anak ini. Jadilah aku mengikuti kasus perseteruan ini. 

Mulai dari mengikuti pernyataan ibunya yang bercerita di podcast milik Deny Sumargo. Sungguh tantangan orang tua dalam mendidik anak itu sangat berat. Terlebih mendidik anak perempuan. 

Aku memang tidak mengerti alur pertengkaran ibu dan anak ini dari awal, dimana si loly yang katanya mulai bermasalah ketika mulai sekolah di UK. Justru yang terbaru dan lagi hebohnya yaitu Loly yang dijemput paksa oleh pasukan ibunya. 

Tapi yang terbaru dan pacarnya si Vadel aku cukup mengikuti. Apa sih hubungan judul artikel ini dengan kasus si Loly dan Nikita Mirzani?

Komunikasi dan Peran Orang Tua

Bisa dibilang kalau Loly ini memang sedang di fase pemberontakan sebagai anak. Aku memang tidak tahu pasti apa yang sudah dia alami selama ini ketika bersama ibunya di rumah. 

Tapi melihat pemberontakan yang dilakukan oleh sang anak, pasti dia menyimpan suatu perasaan selama ini. Ketika akhirnya sang anak mendapat kebebasan lepas dari ibunya, dia menjadi tidak terkontrol. 

Sayang keduanya sama-sama mengedepankan ego. Ditambah lagi ada peran media sosial yang turut ikut campur. Dimana keduanya sama-sama mengumbar perseteruan mereka lewat media sosial. Alih-alih berkomunikasi langsung. 

Memang menghadapai anak remaja itu susah. Apalagi ego sebagai remaja tanggung memang suka merasa bahwa kita telah dewasa. Namun tidak di mata orang dewasa.

Sebagaimana yang diceritakan oleh sang Ibu dalam podcast, memang komunikasi mereka tidak berjalan. Dimana Loly memblock sang ibu dari komunikasinya. 

Peran sebagai Orang Tua

peran orang tua

Banyak yang menyalahkan Nikita sebagai ibu. Namun kita juga harus memahami bahwa dia adalah seorang ibu tunggal. Sebagai ibu tunggal tentu ada kekosongan peran yang dirasakan oleh anaknya. 

Ibu juga makhluk biasa yang tidak bisa menjalankan banyak peran sekaligus. Dia tentu tidak bisa menggantikan sosok ayah yang mungkin saja dirindukan oleh anak perempuannya. 

Sehingga dia mencari sosok ayah di luar rumah dan bertemu dengan orang yang tidak tepat. Menurutku sih si Loly ini terjebak dalam hubungan yang toxic

Adapun peran kita sebagai orang tua adalah:

- Membantu membentuk karakter anak melalui komunikasi yang baik 

Komunikasi adalah kunci dari keharmonisan hubungan. Tanpa adanya komunikasi yang baik semua akan hanya jadi prasangka dan menimbulkan konflik-konflik yang tidak diinginkan. 

Itulah sebabnya membangun komunikasi yang baik terhadap anak akan membuat anak merasa nyaman dan dekat dengan orangtuanya.

- Menanamkan nilai agama dan moral 

Mengajarkan anak dengan agamanya perlu dilakukan sejak dini. Setidaknya anak jaman sekarang mengerti nilai-nilai kebaikan dan moral yang harus dijaga. 

Melihat perilaku anak jaman sekarang yang semakin miris ini, sungguh sebuah tantangan sebagai orangtua dalam mendidik anaknya agar bisa menjadi anak yang baik. 

- Memenuhi kebutuhan kasih sayang dan rasa aman

- Mengarahkan anak dalam mencapai tujuan masa depan

Mendidik Anak Tidak Pernah Mudah

Mendidik anak penuh dengan suka cita dan juga melibatkan banyak emosi. Sebagai orangtua bahkan bisa merasa gagal dalam mendidik anaknya. 

Mendidik anak agar menjadi anak yang berguna dan tidak merugikan banyak orang memang proses yang sangat kompleks dan membutuhkan kesabaran serta kasih sayang yang tak terbatas. 

Terlebih mendidik anak di era digital seperti sekarang ini dan juga adanya pengaruh luar seperti teman sebaya, lingkungan dan juga media sosial membuat kita sebagai orang tua menghadapai tantangan yang lebih berat lagi. 

Sebagai orang tua tentu kita harus bisa mengajarkan anak agar memiliki tanggung jawab dan taat pada aturan dan norma-norma sosial.

Sayangnya emosi anak dan juga orang tua yang ikut tantrum dalam menghadapinya menambah besar tantangan. Itulah mengapa sebagai orang tua kita harus bisa dewasa secara emosi dan meregulasi emosi dengan baik. 

Tips Menghadapi Tantangan Dalam Mendidik Anak

Disinilah sebagai orang tua kita tidak boleh berhenti belajar. Kita harus memahami tahapan perkembangan anak. Setiap tahap perkembangan pastinya memiliki tantangan tersendiri dan solusi yang digunakan juga harus disesuaikan. 

1. Bangun Komunikasi

Dengarkan pendapat anak tanpa menghakimi. Kita bisa membangun komunikasi yang jujur dan terbuka pada anak.

2. Terapkan Batasan

Kita tidak bisa selalu mengekang anak, apalagi ketika anak mulai tumbuh remaja. Beri aturan yang dilandaskan dengan kesepakatan dan tentunya ada konsekuensi jika aturan tersebut dilanggar. 

3. Menjadi Contoh

Anak itu belajar dari melihat perilaku orang tuanya. Cara mengajarkan yang paling efektif menurutku adalah dengan memberikan contoh nyata kepada anak. Bukan hanya sekedar teori atau nasehat. 

4. Mencari Dukungan

Seperti kasus Nikita dan Loly yang aku bahas, tidak ada salahnya kita meminta bantuan saat mendidik anak. Jika anak terindikasi membangkang kita bisa libatkan sosok keluarga atau teman terdekatnya untuk menasehati.

Karena terkadang anak bisa saja merasa nyaman kepada orang lain, baik itu lebih condong ke ayah ataupun ibunya. Bisa juga lebih condong ke sosok pamannya.  

Kesimpulan

Tantangan orang tua dalam mendidik anak itu sangat berat. Terlebih mendidik anak perempuan seperti kasus yang lagi viral akhir-akhir ini yaitu Nikita Mirzani dan anaknya Loly. 

Komunikasi dan peran orang tua tentu saja menjadi faktor penentu dalam mendidik anak. Sebagai orang tua kita tidak bisa berhenti belajar dalam menghadapi tumbuh kembang anak. 


De Eka
프라나와 엄마. KDrama Lovers. Jung Yong Hwa fans. Bucinnya Suga & Jekey!

Related Posts

1 komentar

  1. Mendidik anak adalah proses belajar sepanjang hayat. Kita pembelajar, anak objek belajar, dan evaluatornya adalah lingkungan sosial.

    BalasHapus

Posting Komentar