iluhnuna

Ketika Ibu Hamil Kena Cacar, Harus Berbuat Apa?

1 komentar
ibu hamil kena cacar

Siapa yang mengira kalau bakal terkena cacar air dewasa. Sungguh memalukan. Dari kecil sampai usia 30 tahun, belum pernah yang namanya terkena cacar air. 

Bahkan ketika ada anggota keluarga yang terkena cacar aku selalu bisa lolos dari tertular cacar karena masih bisa mengungsi dan jaga jarak dengan yang terkena cacar. 

Menyedihkannya adalah aku kena cacar karena tertular dari anak. Ya gimana dong, anak lagi kena cacar apa iya ibunya harus ngungsi? Kalau punya nenek atau kakek di rumah sih enak bisa dititipkan dan ibu ngungsi. Sayangnya kondisiku tidak seperti itu.

Hal yang paling membuatku kepikiran adalah aku sedang hamil muda. Konon ibu hamil kena cacar itu berbahaya bagi janin. Gimana tidak makin kepikiran. Mana artikel yang bertebaran juga mengatakan kalau cacar pada ibu hamil itu lebih beresiko. 

Awal Mula Terkena Cacar Air

Semua dimulai dari anakku sih. Lebih tepatnya dia tertular dari lingkungan sekolah. Ketika ada acara sekolah, guru anakku dari kelas sebelumnya cerita kalau ada muridnya yang lagi kena cacar tapi malah sekolah. Cuma memang di suruh pulang lagi sama bu guru tersebut.

Ya aku membenarkan tindakan guru itu dong. Kan kita tahu ya kalau cacar air itu menular. Aku tidak kepikiran kalau anakku bakal kena juga. Karena memang beda kelas dengan anak yang diceritakan tersebut. 

Cerita cacar air di sekolah itu lumayan terlupakan sampai suatu hari muncul bintik berair di kening anakku. Awalnya aku kira hanya bintik biasa. 

Sebab dia sama sekali tidak deman atau mengeluh tidak enak badan. Biasanya gejala awal cacar air itu adalah munculnya demam lalu diikuti munculnya bintik berair. 

Sampai akhirnya muncul banyak bintik di badannya yang mulai memerah. Ada yang tidak beres dengan ini. 

Aku menghubungi suami dan meminta segera harus dibawa ke dokter spesialis kulit. Benar saja, kata dokter anakku terkena cacar air. Lalu diresepkan obat oles racikan dan juga obat oral.   

Perhatian bagi para orang tua

Tolonglah! Jika anak sedang sakit, apalagi itu sakit menular. Isolasilah anak di rumah sampai dia benar-benar sembuh sebelum dia kembali bersekolah atau berinteraksi dengan temannya. Kasian jika temannya jadi tertular dan menularkannya juga kepada keluarga di rumah!!!!

Anakku akhirnya harus libur selama 2 minggu dan tidak pernah keluar rumah sampai bintiknya itu mengering. Kasian sampai dia bosan di rumah terus-terusan. 

Usut punya usut, kata gurunya memang di sekolah anakku lagi banyak yang kena cacar. Bahkan salah satu teman sekelasnya itu ketika sekolah masih dalam keadaan cacar berlenting basah. 

Yah pantes aja dong anakku tertular. Jujur sebagai ibu, aku dalam hati itu marah mendengar cerita gurunya. Sudah tahu anakknya masih sakit, kenapa egois tetap sekolah sih. 

Baiknya adalah imun anakku sedang bagus, makanya dia tidak mengalami demam dan tetap aktif ceria saat terkena cacar.    

Mitos Saat Terkena Cacar Air

Saat anakku terkena cacar air aku segera mengabari orang tua di kampung dong. Aku juga bertanya pada bibiku yang punya pengalaman merawat cacar air pada anaknya. Mungkin ada tindakan lain yang diperlukan. 

Untungnya adalah keluargaku bukan keluarga kolot yang masih menyarankan pengobatan tradisional dengan beragam ramuan. 

Baik orang tuaku maupun bibiku sudah membenarkan tindakan membawa anak ke dokter spesialis kulit. Tinggal pakai obatnya dan ikuti saran dokter. Tidak usah diberikan hal yang aneh-aneh. 

Tapi kalian pasti pernah mendengar mitos ini saat terkena cacar air?

1. Tidak Boleh Mandi

Saat terkena cacar air katanya kita tidak boleh mandi, tidak boleh terkena air juga. Ini BIG NO ya teman. Aku sendiri sudah menanyakan langsung hal ini ke dokter.

Kata dokter, mandi saat terkena cacar air boleh-boleh saja dan memang harus mandi. Apakah mandinya harus air hangat atau air dingin?

Tidak ada air khusus yang diperlukan, hanya saja kalau si anak demam ya baiknya mandi menggunakan air hangat. Tapi kalau kondisinya baik-baik saja boleh pakai air dingin. Jawab dokter yang kukunjungi.

Jadi kalau terkena cacar air ya mandi saja seperti biasa, hal ini tidak akan memperparah cacar air.

2. Berikan Olesan Selain Salep 

Pernah mendengar kalau lenting cacar itu akan cepat kering jika diberikan parutan jagung atau caladine cair? Ini juga tidak disarankan ya. Justru ini akan meningkatkan resiko infeksi.  

3. Minum Kuning Telor Mentah

Jujur ini aku baru dengar karena dikasih tahu oleh ibu-ibu warung saat dia melihat anakku. Karena mulai membaik aku mengajaknya keluar sebentar. 

Ibu warung itu menotice anakku. "Kena cacar ya?" katanya.

Dia pun menyarankan bermacam obat dan ramuan tradisional yang aku dengarkan sepintas lalu saja. Hanya saja yang bikin aku kaget adalah "itu mba kasi kuning telur mentah, suruh anaknya telan"

Gile.... batinku. Anak kecil di suruh nelen kuning telor mentah pula. Apa ngga diare tuh anak. Ibunya aja kalo dikasi sudah pasti ngga mau makan.   

Jadi sebelum kita ikut melakukan mitos yang dipercaya turun temurun, ada baiknya kita cari tahu dulu kebenaran dan kebermanfaatanya. Jangan asal ikut yang katanya-katanya itu. Karena menjadi ibu adalah proses belajar yang tidak ada habisnya. 

Pengalaman Kena Cacar Air Saat Hamil

Firasat itu tidak pernah salah. Dari awal aku sudah khawatir tertular meski aku sudah pisah tidur dengan anak. Tapi mau bagaimana lagi, aku ibu hamil yang merawat anak cacar. Jadi ya pasrah juga sebenarnya.

Benar saja dong, ketika anakku mulai masa penyembuhan, aku mengalami demam sampai menggigil 2 harian. Muncullah bintik berair itu yang aku lihat di perut. 

Sebelumnya aku sudah meminta penambah imun ketika periksa kehamilan. Tapi memang obat untuk ibu hamil itu terbatas ya. Aku hanya diberikan paracetamol dan vitamin B. Itu juga tidak bisa menghalau si virus cacar untuk menginfeksi.

Jadi stress sudah pasti. Tidak pakai kompromi lagi aku harus segera periksa ke dokter kandungan. Karena ke dokter spesialis kulit juga rasanya kurang tepat. 

Aku ke dokter sekaligus USG. Seperti kataku di atas, mau menjelajahi google dari artikel manapun selalu bilangnya ibu hamil yang terkena cacar itu bahaya untuk janin. 

Aku juga menanyakan hal itu ke dokter. Adakah dampak cacar bagi janin? 

Jawaban dokter ini sebenarnya menenangkan "Gak bahaya bu, jarang terjadi selama ini" Singkat, padat tapi tetap saja bikin kepikiran. Karena ini virus kan. Saran dokter harus melakukan kontrol lagi bulan depan.   

Obat Dari Dokter Untuk Ibu Hamil Kena Cacar

pengalaman kena cacar air saat hamil

Selain mendapat vitamin, tentu saja ada obat antivirus yang diberikan berupa tablet. Karena aku cerita kalau masih punya salep sisa dari anakku yang aku dapat dari dokter kulit.

Beliau berkata untuk salepnya dilanjutkan saja. Ditambah obat antivirus. Untuk obat demamnya minum paracetamol saja jangan lainnya. 

Obat yang diberikan adalah tablet Acyclovir 400mg yang diminum 4 kali sehari. Jumlahnya sudah disesuaikan untuk dikonsumsi 1 minggu. 

Obat Tambahan Dariku

Ternyata salep sisa anakku itu tidak cukup untuk aku pakai. Tadinya aku mau menebus lagi ke Kimia Farma. 

Sampai akhirnya aku menemukan blog seseorang yang membagikan pengalamannya terkena cacar air. Dia juga menuliskan obat dan salep yang dipakai. Ternyata sama saja dengan obat yang aku dapat dari dokter.

obat saat kena cacar air

Dengan berbekal foto resep racikan dokter dan info dari blog aku konsultasi ke apoteker. Oke, aku yakin pakai salep Aciclovir krim 5%. Ternyata 1 salep itu tidak cukup. Saking banyaknya bintil berair itu, aku menghabiskan 3 pcs salep oles. 

Aku juga menambahkan Dettol Antiseptic Cair untuk dicampur ke air mandi. Memang penyembuhan untuk cacar air ini kuncinya adalah sabar. Dokter sendiri bilang memang penyembuhan cacar ini adalah 2 minggu.

Kesimpulan

Pada akhirnya aku merasakan apa yang anakku rasakan ketika dia terkena cacar. Hanya saja ibu hamil kena cacar itu penderitaannya dua kali lipat. Terlebih di malam hari. 

Sudahlah susah tidur karena berbadan dua, ditambah harus menderita cacar pula yang bintilnya hampir di seluruh badan. Sakit iya, gatal juga iya. 

Saat terkena cacar baik anak maupun orang tua wajib mengisolasi diri agar tidak menularkan penyakit kepada orang lain. Tunggu sampai benar-benar sembuh. 

Ibu hamil yang terkena cacar sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter kandungan agar mendapat penanganan yang tepat. Jangan sembarang mengkonsumi obat-obatan. 

Saat aku menuliskan ini, aku masih dalam proses menunggu bentol kering (koreng) ini mengelupas dengan sendirinya. Dan ini juga menimbulkan rasa gatal. 


De Eka
프라나와 엄마. KDrama Lovers. Jung Yong Hwa fans. Bucinnya Suga & Jekey!

Related Posts

1 komentar

  1. MasyaAllah, Kak, benar -benar perjuangan yang hebat, bagaimana jadi seorang ibu. Walaupun tidak mengalami aku bisa merasakan bagaimana rasanya, karena saya juga seorang ibu. Semoga lekas sehat, yang sabar! Semoga selalu sehat dalam masa kehamilan dan kelak diberi kelancaran dalam proses kelahiran. Sehat terus untuk kakak dan debay .

    BalasHapus

Posting Komentar