Adakah yang sudah tahu apa itu writerpreneur? atau mungkin teman nuna sendiri sudah menjadi seorang writerpreneur.
Aku tahu istilah ini kurang lebih beberapa tahun yang lalu dari sebuah media sosial seseorang yang membuka kelas kepenulisan.
Saat itu aku sangat tertarik untuk ikut kelasnya karena iming-iming materi yang akan didapatkan, dan kenalanku ada yang sudah mengikuti kelas itu. Dia juga memberikan ulasan positif pada kelas yang diikutinya.
Sayang kelasnya cukup mahal untuk aku yang kaum mendang mending ini. Jadi masih mengumpulkan uang dulu buat beli kelasnya.
Kebetulan salah satu sharing materi kelas ODOP pada hari senin lalu membahas tentang writerpreneur. Apa sih writerpreneur itu dan bagaimana cara memulai menjadi seorang writerpreneur?
Ayo baca terus sampai akhir ya.
Apa Itu Writerpreneur?
Mari kita pisah gabungan dua kata ini. Writer dan entrepreneur. Writer adalah penulis dan entrepreneur adalah wirausaha.
Writerpreneur berarti kegiatan wirausaha yang menjadikan profesi menulis sebagai penghasilan. Singkatnya bisa aku simpulkan bahwa writerpreneur adalah pebisnis di bidang penulisan.
Namanya usaha tentu saja ada modal di dalamnya. Modal itu berupa keterampilan atau skill menulis dan mengembangkan ide-ide menjadi tulisan. Selanjutnya adalah modal pendukung, berupa alat untuk menulis itu sendiri.
Cara Menjadi Seorang Writerpreneur
Setelah kita tahu artinya apakah teman nuna tertarik menjadi seorang writerpreneur?
Secara umum seorang writerpreneur adalah penulis. Namun karya yang dihasilkannya berbeda-beda. Contohnya adalah writerpreneur di bidang fiksi atau non-fiksi, content writer, ghostwriter, scriptwriter dan masih banyak lagi.
Penyebutan mereka berbeda-beda tergantung jenis tulisan mereka. Namun mereka adalah bagian dari pengusaha di bidang tulisan.
Hal yang harus diperhatikan adalah
1. Identifikasi Minat
Pertama yang harus kita lakukan adalah mengetahui minat kita sendiri. Dimana letak minat atau ketertarikanmu.
Jika memulai sesuai dengan minat, maka kamu tidak akan gampang menyerah ketika tekanan datang.
2. Relasi
Selanjutnya kita harus mempunyai relasi alias teman yang sama-sama satu minat denganmu. Cara menemukan relasi bisa dengan bergabung komunitas.
Dari komunitas itulah nanti kita bisa lebih berkembang. Selain itu kita bisa dengan mudah mendapat informasi terkait proyek kerjasama, info lomba atau pun perkembangan terkini di bidang yang kamu geluti.
3. Personal Branding
Seperti yang pernah aku tuangkan dalam tulisan flexing itu perlu tapi...
Sebenarnya itu adalah sebuah upaya membangun personal branding. Kita harus memperkenalkan diri dan juga karya kita. Dunia harus tahu kalau kamu adalah seorang writerpreneur yang aktif menulis sesuai minat tadi.
Apakah Menulis Bisa Mendapat Uang
Mungkin ada yang masih bertanya-tanya apakah dengan menulis kita bisa mendapatkan uang? Karena mindset orang awam biasanya penulis itu adalah seseorang yang sudah berhasil menerbitkan sebuah buku.
Menurutku di zaman sekarang ini justru memudahkan. Penulis tidak hanya seorang yang bisa menerbitkan sebuah buku. Ada yang dinamakan penulis konten, penulis novel, penulis blog dll.
Tentu saja kita bisa mendapat uang dari profesi menulis ini. Aku misalnya yang seorang blogger bisa mendapat uang dari konten sponsor, menuliskan sebuah review, mengikuti lomba dll.
Tidak hanya blogger, sebagai penulis cerpen juga bisa mendapat bayaran dari mengirim karyanya kepada media-media yang menyediakan honor. Menulis di platform online yang membayar penulisnya.
Karena writerpreneur adalah sebuah bisnis maka kita juga harus pandai melihat peluang yang terbuka.
Kesimpulan
Writerpreneur adalah kegiatan wirausaha yang menjadikan profesi menulis sebagai penghasilan. Cara menjadi seorang writerpreneur yaitu menentukan minat, relasi dan personal branding.
menjadikan profesi menulis agar menghasilkan memang tidak mudah namun bukan berarti tidak mungkin. Menulis tetap bisa menghasilkan uang bagi yang menekuninya.
Hihihi. Terima kasih telah membuat ringkasan materi (?) ini, kak. Wopyuuu ❤️🙌🏻✨
BalasHapus