Bulan ini aku kembali menantang diri ini untuk terus menulis. Dari awal tahun 2024 ini aku sudah mengikuti challenge untuk menulis minimal 10 tulisan dalam satu bulannya.
Terasa seru dan asik. Apalagi tema dalam menulis dibebaskan. Tujuannya adalah membentuk konsistensi.
Dalam kurun waktu 6 bulan ini tentu saja ada pasang surutnya. Ada bulan dimana penuh distraksi di kehidupan nyata sehingga kegiatan menulis pun jadi terhambat.
Bukan hanya distraksi dari lingkungan luar tapi ada juga distraksi yang datangnya dari dalam diri sendiri yaitu mood.
Bulan Juni ini aku akhirnya memberanikan diri untuk mendaftar ODOP. Nama komunitas yang sudah sering aku dengar. Ketika ada pembukaan di batch 12 ini barulah aku berani mencoba.
Tantangan Terus Menulis
Bagi beberapa orang ada yang gampang sekali menulis setiap hari. Seolah-olah idenya tidak pernah habis. Bahkan ada yang sanggup menulis setiap hari selama 6 bulan ini.
Aku begitu takjub begitu mendapat rapot dan melihat beberapa nama yang berhasil menulis 30 atau 31 tulisan setiap bulan.
Kok bisa??? begitulah kata batinku.
Kita pasti sering mencari tips menulis saat buntu ide atau tips bisa menulis terus menerus. Kebanyakan artikel itu menyebut tulislah pengalaman atau hal yang terjadi di sekitar kita.
Lalu bagaimana dengan hidup yang monoton saja? Karena tidak semua orang mengalami hari yang "wah" yang bisa diceritakan sebagai tulisan menarik.
Disitulah tantanganya. Bagi yang otaknya penuh ide kreatif tentu saja menulis setiap hari bukan hal yang susah.
Tantangan yang muncul ketika harus menulis setiap hari adalah bingung harus menulis informasi apa yang berguna bagi pembaca. Kata "berguna bagi pembaca" ini yang kerap menghambat.
Apakah ada yang tertarik membaca keseharian ibu yang antar jemput anaknya tanpa dibumbui sesuatu yang menarik dan informatif ?
Atau kisah diputusin pacar lalu menuliskan kegalauan sepanjang 500 kata seperti menulis di buku diary.
Bingung, Aku Harus Nulis Apa?
Kalau dibilang buntu ide tidak juga sih. Sebenarnya selalu ada ide sederhana yang bisa dituangkan menjadi tulisan. Hanya saja biasanya rasa malas ini adalah penyebab utamanya.
Bukan masalah malas menulisnya, tapi rasa malas mencari ide pendukung tulisan alias riset. Karena bagiku tulisan yang sifatnya memberi informasi ke pembaca itu harus berdasarkan riset atau studi literatur.
Studi literatur ini bisa dari e-jurnal atau dari artikel lain yang bisa dipercaya informasinya. Hal ini berbeda jika tulisan kita sifatnya sebagai hiburan atau sifatnya curhatan.
Lalu apa yang harus aku tulis ketika tidak ada ide untuk postingan blog?
Tuliskan Masalahmu
Menulis itu ya proses menulis menulis dan menulis. Tuliskan apa yang kamu rasakan. Menulis bebas tanpa takut apakah tulisan kita jelek atau bagus.
Bingung mau menulis apa? ya sudah tuliskan saja kebingungan itu. Aku pernah bertanya pada seseorang. Ketika mengalami writer's block apa yang dilakukan?
Beliau menjawab. Ketika dia mengalami writer's block hal yang dia tuliskan adalah tentang writer's block itu sendiri.
Setelah aku pikir-pikir iya juga ya. Itu kan bisa jadi tulisan juga.
Terkadang kita cenderung memikirkan ide berat daripada mengolah ide sederhana menjadi tulisan. Itulah yang menjadi penyebab bingung harus menulis apa.
Kesimpulan
Sebagai blogger adalah hal yang wajar ketika kita mengalami bingung hendak menulis apa. Terkadang ada ide yang sudah ditangkap tapi terlalu malas untuk mengeksekusinya.
Jika tidak dalam mengikuti tantangan sebenarnya kita bisa menunda menulis ide itu sampai mood menulis itu kembali. Hanya saja mau sampai kapan menundanya?
Keseringan menunda itu pada akhirnya membuat ide tersebut jadi basi. Itulah yang kerap kali aku alami.
Disinilah fungsi dari kita mengikuti tantangan. Agar terbentuk konsistensi dan menghilangkan rasa malas.
Posting Komentar
Posting Komentar