Dalam hidup kita pasti berteman dengan rasa kecewa dan sakit hati kepada orang. Ada rasa lelah yang akhirnya menerpa. Bahkan tidak jarang juga yang nekat mengambil jalan pintas.
Tidak ada manusia yang hidup tanpa masalah. Bedanya hanya dari cara manusia itu menyikapi. Ada yang berisik sekali ada juga yang tenang menghadapinya.
Masalah dalam hidup bukan hanya berupa kesengsaraan atau penderitaan. Tidak bahagia dengan pasangan, lingkungan yang tidak mendukung juga bisa dibilang masalah.
Nyatanya setiap masalah yang kita hadapi tanpa sadar ada pertolongan Tuhan tepat pada waktunya. Kita baru bisa menyadari pertolongan tersebut ketika pikiran kita sedang tenang.
Sedikit Cerita Pertolongan Tuhan Itu Nyata
Ada beberapa kejadian pahit yang aku ingat ketika jaman sekolah dan jaman bekerja. Ada satu kejadian yang sepertinya meninggalkan trauma mendalam. Jika bukan karena pertolongan Tuhan masih adakah aku sampai sekarang?
Selamat Dari Gerombolan Orang Aneh
Jaman sekolah tentu saja aku lebih banyak bermain dengan teman. Apalagi sebagai remaja tanggung yang sedang berada di masa puber.
Sebagai orang Bali tentu aku sangat dekat dengan pantai. Saat itu kami kurang lebih empat orang memutuskan main ke pantai dekat rumah.
Bukan pantai terkenal destinasi wisata itu ya. Hanya pantai dekat rumah yang suasananya cenderung sepi. Kami sebenarnya jarang main ke pantai tersebut karena asing dan tidak umum ada yang main kesana.
Entah kenapa kami iseng sekali main kesana. Padahal untuk mencapai bibir pantai kami harus jalan turun. Anehnya akses jalan ke pantai itu ditutup alias dipagar bambu. Sejujurnya aku sudah tidak ingin lanjut tapi temanku membujuk.
Kami akhirnya melompati pagar bambu tersebut dan turun ke pantai. Baru saja sebentar kami jalan-jalan muncul beberapa gerombolan laki-laki dewasa dari kejauhan.
Tanpa aba-aba temanku yang satunya udah lari duluan. Tanpa tahu kenapa kami akhirnya ikut berlari pulang. Dan benar saja gerombolan orang tersebut mengejar kami.
Aku bukanlah orang yang kuat berlari. Apalagi berlari di jalan yang menanjak plus harus melompati pagar bambu. Jadilah aku orang yang berlari di barisan terakhir.
Kukira mereka hanya mengejar sampai batas jalan pantai. Ternyata ada satu orang yang gigih terus mengejar kami sampai batas pagar bambu tadi. Satu orang itu akhirnya berhenti ketika aku berhasil melompati pagar bambu tersebut.
Jika dipikir lagi aku tidak kuat berlari apalagi di jalan tanjakan habis itu melompati pagar bambu yang tinggi kalau bukan karena pertolongan Tuhan.
Selamat Dari Pacar Toxic
Masa-masa remaja itu masa indah menjalin hubungan asmara. Begitulah katanya. Kenyataannya memang begitu. Aku pun mengalami yang namanya cinta masa putih abu-abu.
Sekelumit kisah kelam yang menciptakan hubungan toxic yang membuatku jengkel dan geram. Untung aku diberi sahabat yang menemaniku menghadapi orang tersebut. Setidaknya aku lolos dari jebakan yang ia rencanakan.
Bersyukur Karena Dipisahkan
Putus cinta itu memang menyakitkan. Apalagi ada kisah yang baru aku baca dimana seorang gadis cantik nekat bunuh diri karena diputus oleh pacarnya. Meski menyakitkan tapi penting untuk kita memiliki pikiran yang rasional.
Kala itu aku sudah bekerja dan ada laki-laki yang mendekatiku. Awalnya aku tidak mau karena ada satu hal yang menjadi pertimbangan.
Tapi aku melihat kegigihan dia berjuang sampai akhirnya kami jadian. Seiring berjalannya hubungan yang awalnya baik-baik saja dia mulai sering melarang dan keberatan dengan aktifitas pekerjaanku.
Dia bukan siapa-siapa lalu mengapa dia yang mengatur pekerjaanku. Jadilah kami sering bertengkar dan sampai di suatu titik dia menghilang begitu saja tanpa memperjelas status hubungan.
Tentu saja ada rasa sakit hati, kecewa dan terpuruknya saat itu. Tapi kini justru aku mensyukurinya. Karena ternyata diganti dengan orang yang lebih baik.
Inilah Cara Bersyukur Dalam Hidup
Ada banyak pertolongan Tuhan yang tidak kita sadari sehingga membuat kita lupa untuk bersyukur atas kejadian apapun yang terjadi.
Berikut adalah beberapa cara agar kita selalu bisa bersyukur atas nikmat Tuhan.
1. Berfikiran Positif & Berkata Alhamdulillah
Mari kita ubah pola pikirnya. Daripada kita mengeluh akan suatu hal alangkah baiknya kita mengambil hikmahnya dan menerapkan pikiran positif.
Dulu aku dibilang gampang dibodohi karena mau melakukan sesuatu yang bukan tugasku. Padahal sisi positifnya aku jadi belajar dan akhirnya bisa mengejarkan hal itu.
Aku pun selalu mencoba untuk berucap syukur seperti "alhamdulillah hari ini capek sekali menulis"
Bersyukur karena merasakan capek menulis daripada capek tidak melakukan kegiatan apa-apa. Gabut seharian.
2. Jangan Sering Berandai-andai
Sering berandai-andai menjadikan kita pribadi yang kurang bersyukur. Daripada berfikiran seandainya saya punya ini pasti saya bisa ini. Lebih baik usaha.
"Seandainya saya punya mobil jadi tidak kehujanan kan" kita bisa membaliknya jadi
"Alhamdulillah ada motor dan jas hujan jadi tidak terjebak macet saat hujan begini"
3. Kurangi Mengeluh
Mengeluh dan sambat adalah sahabat terdekat emak-emak macam aku. Wajar kok mak. Aku pun masih suka mengeluh yang terkadang butuh teman curhat.
Tapi aku selalu berusaha mengingatkan diri untuk jangan mengeluh. Ayo bersyukur dan terimakasih. Segala hal ini ada sisi positifnya.
4. Tidak Membandingkan Diri Dengan Orang Lain
Kita berlari dengan kecepatan yang berbeda. Maka pencapaian kita juga akan berbeda. Jadi jangan suka membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Kita hanya boleh termotivasi dan terinspirasi atas pencapaian seseorang. Membandingkan diri dengan orang lain menjadikan kita orang yang tidak pandai bersyukur, juga menjadikan kondisi mental kita tidak sehat.
Kesimpulan
Ada berbagai masalah yang kerap terjadi dalam hidup. Masalah tersebut bisa teratasi tanpa kita sadari merupakan pertolongan Tuhan tepat pada waktunya.
Pertolongan Tuhan yang datang tanpa kita sadari tak jarang membuat kita kurang bersyukur dalam hidup. Ada 4 cara bersyukur dalam hidup yang bisa diterapkan agar kita bisa menjadi pribadi yang selalu ingat dengan pertolongan Tuhan.
Posting Komentar
Posting Komentar