Mudik dan menyambung tali silaturahmi menjadi kegiatan khas lebaran yang paling dinanti. Tapi sebagai introvert aku tidak pernah excited menghadapi momen ini.
Mudik itu melelahkan ditambah lagi harus berkunjung ke rumah-rumah orang bersilaturahmi, salam-salaman dan berkumpul ramai-ramai di rumah. Sungguh kegiatan yang menguras energi.
Introvert pasti mengerti betapa terkurasnya energi saat berkumpul dengan orang-orang. Apalagi berkumpul dengan orang yang usil suka menanyakan hal-hal pribadi.
Iya terkadang karena dirasa saudara mereka kerap bertanya hal-hal pribadi yang sebetulnya buat apa sih dipertanyakan. Biar apa gitu bertanya hal yang pribadi. Apa untungnya buat kalian tahu?
Emosi?? Jelas dong. Karena aku memegang prinsip memperlakukan orang sebagaimana aku ingin diperlakukan. Aku tidak kepo dengan urusan mereka. Lalu mengapa mereka kepo dengan urusanku?
Meski menyulut emosi ini dia tips untuk menghadapi pertanyaan khas lebaran yang menyebalkan.
Tips Menjawab Pertanyaan Menyebalkan Khas Lebaran
Ketika berkumpul dengan saudara di kampung halaman pasti kita pernah mendapat pertanyaan yang seketika melunturkan senyuman.
Bahkan terkadang pertanyaan itu datangnya dari tetangga di kampung yang jarang kita temui. Ini dia cara menjawabnya dengan slay.
Senyumin Aja
Takhta tertinggi pertanyaan bagi emak beranak satu adalah "kapan nambah anak? Udah cocok dikasi adik itu"
Sebagai emak beranak satu aku sering sekali mendapat pertanyaan ini. Awalnya menyebalkan dan pengen ngamuk. Tahu apa dia tentang kehidupan saya.
Tapi sekarang sih udah kebal. Pertanyaan itu meluncur biasanya dibarengi dengan nasehat dibelakangnya. Kalau sudah begitu aku sih menebalkan telinga saja.
Aku tidak mau mendengarkannya dan aku cukup senyumin saja. Karena pertanyaannya sama setiap tahun jadi buat apa juga menjawabnya dengan jawaban yang sama. Kadang yang bertanya juga orang yang sama.
Perjelas Maksud Pertanyaan
Biasanya ajang kumpul keluarga juga jadi ajang pamer prestasi anak-anak. Buat yang belum nikah padahal sudah di usia menikah pasti sering mendapat pertanyaan
"kapan nikah?" "Jangan terlalu pilih-pilih pasangan."
"udah punya pacar belum?"
Hey kenapa kami tidak boleh pilih-pilih pasangan? Suka heran deh sama pertanyaan model begini.
Menikah kan urusan bertahan hidup selamanya. Jangan sampai kita jadi istri yang tidak bahagia. Tentu saja kita ingin mendapat pasangan terbaik versi diri masing-masing.
Kalau mendapat pertanyaan begini solusinya sih coba pertegas lagi maksud pertanyaannya. Boleh kita jawab dan debat dong.
"eh maksudnya apa ya?" atau
"Kenapa tidak boleh pilih-pilih pasangan? maksudnya gimana?"
Jangan takut berdebat. Kan mereka juga bertanya ngasal aja tanpa berfikir perasaan yang ditanya.
Jawab Seperlunya
Pernah tidak kalian mendapat pertanyaan
"enak ya kerja di tempat A gajinya besar" Atau mungkin "Kamu kan kerja jadi anu enak gajinya besar" dan pertanyaan serupa lainnya.
Kadang ada beberapa pertanyaan yang boleh tidak kita jawab cukup iyain aja. Ada juga yang perlu kita jawab seperlunya saja.
Aku termasuk orang yang males berdebat. Kalau kata mereka enak ya udah iyain aja. Kayak memperdebatkan suatu hal yang mereka tidak mengerti akan hal itu berasa percuma aja.
Udah berusaha di jelasin tapi merekanya tetep kekeh sama apa yang mereka yakini dan percaya ya susah. Makanya terkadang cukup iyain aja adalah solusi simpel.
Tak Usah Terlalu Dipikir
Lama tidak bertemu dengan saudara dan kerabat tentu bikin pangling. Terkadang tidak semua orang paham ada kebiasaan buruk yang dianggap wajar.
Seperti pertanyaan "Lho kok gendutan sekarang ya. Ih jangan gendut-gendut, kurang olahraga itu"
Sederhana tapi bikin emosi ya. Gilirannya kita jawab pake emosi yang bertanya jadi tidak terima. Daripada berantem dengan orang yang jarang kita jumpai lebih baik jawab simpel saja.
"Wah masak sih? Alhamdulillah saya bahagia akhir-akhir ini"
Jawab sambil tertawa dan tidak usah terlalu dipikir. Kenapa pula memikirkan sesuatu yang orang katakan sementara orang itu jarang berkontribusi dalam hidup kita. Mari dibuat simpel.
Kesehatan terlalu berharga untuk dikorbankan karena memikirkan hal-hal tidak penting.
Kesimpulan
Mudik dan merayakan lebaran bersama keluarga besar merupakan hari yang banyak dinantikan. Momen berkumpul bersama keluarga ini tentunya membawa berbagai pertanyaan khas lebaran.
Beragam pertanyaan yang muncul setiap tahun membuat kita lama-lama menjadi kebal. Mari hadapi pertanyaan khas lebaran ini dengan beberapa tips diatas.
Posting Komentar
Posting Komentar