Saat puasa tentu saja tubuh kita akan mengalami perubahan kondisi. Dari yang biasa sarapan, minum, makan siang bahkan ada jam camilan semua berubah.
Aku sangat merasakan perubahan itu. Apalagi saat aku pertama kali puasa. Perubahan kebiasaan yang drastis ditambah belum adanya pengalaman benar-benar membuat tubuh kacau balau.
Bukan lemes atau kelaparan yang menjadi masalah. Lebih dari itu ternyata. Pertama menjalani puasa aku mengalami dehidrasi akut.
Bukan merasa kehausan tapi langsung menyerang ginjal. Warna urin bukan lagi kuning tapi pekat kecoklatan nyaris merah.
Aku syok pertama kali mengalami itu. Setelah berbuka kukira akan lebih baik tapi ternyata rasa sakit menusuk yang aku dapatkan. Aku takut dan tidak berpuasa beberapa hari untuk mengembalikan kondisi tubuh.
Cara menjaga kesehatan tubuh saat ramadan belum kuketahui. Aku kira sama saja dengan hari biasanya. Kukira tubuhku tidak akan tersiksa seperti itu.
Cara Menjaga Kesehatan Tubuh Saat Puasa
Ternyata berpuasa itu perlu ilmu juga. Bukan masalah ilmu agamanya tapi masalah untuk menjaga tubuh kita agar tidak tersiksa.
Puasa baik bagi kesehatan menurut para ahli namun kondisi tubuh seseorang jelas berbeda-beda. Apalagi ada riwayat kesehatan yang menyertai. Ini adalah cara aku menjaga kesehatan tubuh saat berpuasa.
Kenali Tubuhmu
Kondisi tubuh setiap orang itu berbeda. Contohnya adalah aku dan suamiku. Metabolisme kami tidak sama. Jelas berbeda.
Aku banyak minum ujung-ujungnya beser. Bolak balik kamar mandi. Sementara metabolisme suamiku bisa menjaga air yang masuk tetap berada di tubuhnya alias tidak beser.
Kata kebanyakan orang hindari kopi saat sahur tapi buat yang sudah kecanduan kafein kalau tidak ngopi justru sakit kepala. Jadi suamiku kalau sahur tetap ditemani kopi.
Sedangkan aku tidak perlu minuman aneh-aneh bahkan teh hangat sekalipun. Aku cukup memilih air putih saja. Kali ini asupan air putih lebih diperhatikan.
Jadi menurutku penting untuk kita tahu kondisi tubuh kita sendiri. Apa yang paling dibutuhkan oleh tubuh agar puasa aman dan lancar seharian.
Istirahat Cukup
Bangun lebih pagi apalagi untuk emak-emak begini jelas waktu tidur jadi berkurang. Jika hari biasa kita bisa tidur 6-7 jam maka di bulan ini otomatis waktu tidur menjadi berkurang.
Perubahan ini tentu memerlukan adaptasi bagi tubuh. Ada yang bisa tidur lagi setelah subuh ada juga yang terus lanjut beraktifitas sampai pagi.
Apapun aktifitas yang kita lakukan harus tetap memperhatikan waktu istirahat bagi tubuh. Jika tubuh sudah memberikan sinyal untuk dipenuhi haknya kita harus lebih perhatian.
Jangan egois terhadap diri sendiri. Karena kalau tubuh sudah tidak berdaya kita juga yang rugi.
Ingatlah kesehatan itu adalah harta yang paling tinggi takhtanya.
Waktu Sahur
Adakah yang bisa puasa dengan melewatkan waktu sahur? Wah kalian sungguh hebat.
Alhamdulillah sampai bertemu bulan puasa tahun ini aku selalu bisa bangun sahur. Soalnya kalau tidak sahur rasanya aku tidak akan sanggup.
Kita juga perlu mempertimbangkan waktu bangun untuk sahur. Aku pribadi tidak suka sahur yang mepet imsak.
Soalnya pernah ketika puasa lagi di rumah saudara dan mereka waktu sahurnya sengaja dimepetin imsak. Aku tidak bisa. Mau makan minum itu serba buru-buru.
Sahur yang ideal menurutku adalah kita bisa makan dan minum dengan tenang. Masih mempunyai waktu untuk minum perlahan. Apalagi kondisi tubuhku harus diperhatikan asupan cairannya.
Kurangi Konsumsi Minuman Manis
Tagline berbukalah dengan yang manis-manis itu sudah melekat banget ya. Tapi mindset ku berbeda. Aku tetap suka sesuatu yang original. Aku kurang suka sesuatu yang manis. Apalagi minuman.
Aku dan keluarga kecilku kalau berbuka tidak pernah menyiapkan menu yang heboh. Harus ada es, kolak dll. Bikin es sirup saja kalau suami mau. Sirup satu botol sampai puasa selesai juga suka masih sisa.
Akhir-akhir ini memang aku lagi mengurangi minuman yang manis-manis. Entah itu es sirup atau minuman es lainnya.
Apakah karena faktor usia jadinya lebih suka air putih saja. Btw aku ini masih termasuk jajaran mahmud lah ya alias mamah muda.
Ada yang sama tidak sih? Alternatif lain selain air putih biasanya kami membeli air kelapa murni. Bukan yang dicampur gula itu.
Kami beli air kelapanya lalu masukkan ke dalam kulkas. Jadi masih bisa berbuka dengan yang segar-segar.
Konsumsi Buah Berair
Selain dengan air putih kita tetap bisa menjaga hidrasi dalam tubuh dengan mengonsumi buah-buahan yang banyak mengandung air.
Contoh buah yang banyak mengandung air seperti semangka, jeruk, pepaya dan pir. Favoritku sih tetap semangka. Karena paling bisa mengusir dahaga dan memberikan kesegaran.
Konsumsi buah lebih baik dan menjadi salah satu cara hidup sehat daripada mengonsumsi minuman manis-manis itu.
Kesimpulan
Cara menjaga kesehatan tubuh di bulan ramadan penting kita ketahui agar puasa kita bisa lancar dan jauh dari rasa sakit.
Bagi aku yang perlu menjadi perhatian adalah asupan cairan. Jangan sampai dehidrasi parah yang berujung menyakiti diri sendiri menyerang lagi.
Dengan mengenali kebutuhan tubuh kita bisa memberi perhatian lebih atas kebutuhan yang paling diperlukan. Serta mengambil langkah antisipasi.
Itu adalah cara aku menjaga kesehatan tubuh saat puasa agar tidak dehidrasi parah lagi. Karena rasanya sangat menyakitkan.
Posting Komentar
Posting Komentar