"Orang boleh pandai setinggi langit. Tapi selama ia tidak menulis, Ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.
-Pramoedya Ananta Toer-
Quote ini pasti sudah sangat familiar di kalangan penulis. Aku pun setuju dengan kalimat ini. Setiap penulis pasti punya tujuannya masing-masing.
Seperti penulis blog macam aku tentu juga punya tujuan juga. Beberapa orang pernah berkata tujuan mulia menulis blog adalah berbagi ilmu kepada pembaca dan rekam jejak ketika telah tiada.
Tapi hanya segelintir yang bilang "aku menulis ya karena suka". Bisa untuk menumpahkan isi kepala yang riuh.
Ini dari pemikiran bodohku sih ya. Masalahnya adalah ketika telah tiada maka otomatis domain kita saat ini akan expired dan nama blog kita yang sudah dikenal itu tidak akan bisa diakses. Kecuali ada pewarisnya yang meneruskan pembayaran.
Cuma setelah tiada kita sudah tidak ada urusan lagi dengan dunia ini. Jadi sebagai rekam jejak menurutku agak kurang tepat. Ini kalau salah mohon diluruskan.
Berbeda dengan konteks sebagai penulis buku. Karya kita bisa tetap abadi. Bisa dicetak berulang kali meskipun kita telah tiada. Ini beda wilayah jajahan saja sebenarnya.
Tapi sekarang ini banyak juga sih penulis blog yang sudah bisa berkarya menerbitkan buku. Apalagi memang sudah ada wadahnya seperti kelas pelatihan menulis buku bisa sampai terbit.
Jadi sebenarnya menulis itu termasuk hobi atau tidak? Menulis itu termasuk bakat dari lahir atau keterampilan yang bisa dipelajari?
Ini dia jawabannya.
Apakah Menulis Itu Termasuk Hobi?
Menulis merupakan satu diantara banyaknya macam-macam hobi. Menulis merupakan kegiatan menuangkan ide atau pikiran dalam bentuk rangkaian kata yang bermakna.
Manfaat menulis memberi dampak positif pada diri. Dulu kita hanya mengenal media tulisan pada buku atau catatan. Sehingga jika kita berfikir menjadi penulis adalah orang yang cendekiawan yang menciptakan suatu karya tulis.
Dalam menulis ada empat unsur yang harus dipenuhi yaitu penulis, pesan atau isi tulisan, media dan pembaca.
Seiring majunya teknologi media untuk menulis juga beragam. Kini siapa saja bisa menulis gagasan atau pendapat di berbagai media tersebut.
Jika kita kaitkan dengan pengertian hobi dapat disimpulkan kalau menulis termasuk hobi. Menulis bagi beberapa orang adalah kegiatan yang menyenangkan dan antusias mengerjakannya. Ada yang hanya untuk mengisi waktu luang ada pula yang melakukannya sebagai pekerjaan utama.
Menulis merupakan bentuk hobi positif untuk mengembangkan diri. Tentu saja tidak semua orang menyukai kegiatan menulis. Tapi begitulah hobi tidak semua orang gemar melakukan kegiatan tertentu. Mereka mempunyai hobinya masing-masing.
Bakat Atau Keterampilan Menulis
Setiap orang pasti bisa menulis. Menulis rangkaian kata sederhana untuk dijadikan postingan di media sosial. Yang pasti bukan hanya sekedar umpatan keluh kesah.
Meski semua orang bisa menulis tapi perkembangan bakat menulis seseorang bisa berbeda. Semua itu tergantung minat dan lingkungan.
Kita perlu lingkungan yang mendukung untuk mulai berani menulis. Bukan lingkungan yang mematikan. Dalam artian belum memulai sesuatu baru saja mengutarakan minat langsung dijudge negatif.
Sementara minat akan mendorong seseorang memunculkan bakat dalam dirinya. Tentu saja minat itu harus dibarengi dengan usaha dan latihan. Untuk bisa menulis kita tentu harus suka membaca.
Membaca dan menulis itu paket satu set yang tidak bisa dipisahkan. Menulis bukanlah bakat dari lahir tapi kemampuan yang diperoleh dari belajar dan berlatih terus menerus dan konsisten.
Menulis membutuhkan kreativitas, motivasi dan juga hati. Percayalah menulis dalam keadaan bad mood itu isi tulisannya tidak bernyawa dan tidak enak dibaca.
Sebenarnya kita boleh saja membawa perasaan dalam menulis. Tapi harus disesuaikan dengan jenis tulisan yang kita buat.
Jika kita sudah terlatih dan terbiasa menulis maka menulis itu bisa membuat candu. Rasanya ada yang kurang jika dalam sehari tidak menulis sesuatu. Rasanya seperti hampa, kosong. Menulis seolah-olah menjadi suatu kebutuhan.
Punya Sifat Ini? Jangan-Jangan Berbakat Menulis
Sebenarnya tidak ada yang tahu apa bakat seseorang jika orang tersebut belum mencoba sendiri. Hanya saja seorang penulis (meskipun tidak semuanya) memiliki kecenderungan sifat sebagai berikut:
1. Tidak Banyak Omong
Biasanya nih orang yang suka menulis tidak banyak omong. Irit kata kalau kata orang. Tidak banyak omong tapi pikirannya berisik sekali. Sebab itulah mereka lebih suka menguraikan kebisingan itu melalui tulisan.
2. Suka Berkhayal (imajinasi tinggi)
Seorang penulis pasti memiliki tingkat imajinasi yang tinggi. Terlebih mereka yang menggeluti dunia menulis fiksi. Sangat menyenangkan bisa menjabarkan khayalan menjadi sebuah karya.
3. Suka Membaca
Seperti kataku diatas menulis dan membaca adalah satu set. Orang yang suka membaca pasti punya bakat menulis. Kembali lagi ke minat terhadap dunia kepenulisan. Jika mau mencoba tentu kita bisa.
4. Pengamat
Biasanya penulis itu juga pengamat yang baik. Mereka suka mengamati sesuatu secara seksama dan suka mempertanyakan itu. Hal ini tentu membutuhkan pemikiran kritis terhadap sesuatu.
Kesimpulan
Menulis merupakan hobi yang memberikan dampak positif untuk mengembangkan diri. Menulis bukanlah bakat bawaan dari lahir melainkan sebuah keterampilan yang bisa dipelajari, diasah secara terus menerus.
Menulis membutuhkan kreatifitas dan kemampuan berfikir kritis sehingga tidak semua orang suka dengan kegiatan ini. Jika diamati ada beberapa sifat yang bisa saja jadi petunjuk bahwa kita bisa menjadi penulis.
Posting Komentar
Posting Komentar