Ada yang tertarik mendengarkan podcast?? Pada tahu apa itu podcast kan? Pasti pada tahu lah ya karena belakangan ini mulai banyak artis yang juga terjun menjadi podcaster.
Secara pengertian podcast adalah hasil rekaman radio yang bisa didengarkan khalayak umum melalui media internet. Podcast bisa diimplementasikan secara fleksibel serta bisa didengarkan melalui berbagai media elektronik.
Podcast pertama yang aku tahu adalah podcast youtube milik Deddy Corbuzier. Aku ini penggemar Om Deddy sejak tayangan hitam putih. Tapi sayangnya tayangan itu harus selesai biasalah masalah rating dan hal-hal yang berhubungan dengan regulasi pertelevisian.
Podcast Close The Door menggabungkan konsep youtube dan podcast. Acaranya jadi menarik. Lucunya kita jadi nonton orang yang lagi ngobrol. Tapi kontennya menurutku tidak sekedar obrolan biasa. Ya terkadang ada juga obrolan receh untuk mengganti suasana biar obrolannya tidak serius terus.
Tapi meskipun begitu aku masih belum tertarik dengan dunia podcast. Jadi ya tidak pernah mencari tahu tentang bagaimana membuat podcast. Meskipun jauh sebelum itu adikku ternyata sudah punya podcast sendiri bersama temannya.
Kali ini aku baru saja masuk komunitas drakorclass. Cara penerimaan member barunya cukup unik tapi aku suka. Sampai dibikinin kelas dan materi juga lo. Nah dari sinilah aku mendapat pandangan baru. Selain belajar podcast bersama drakorclass.
Seperti apa ilmu baru yang aku dapatkan dari komunitas ini terutama tentang materi podcast yang menarik perhatianku.
Mengenal Komunitas Drakorclass
 |
| logo drakorclass |
Komunitas drakorclass ini awalnya merupakan sekumpulan orang yang suka menulis dan suka nonton drama Korea. Akhirnya jadilah sebuah komunitas drakor dan literasi. Awalnya hanya sebuah grup Whatsapp ya. Tapi akhirnya berkembang sampai punya web, kontributor dan kolaborasi sana sini.
Awal aku tahu komunitas ini dari salah seorang blogger panutanku. Aku langsung tertarik sebenarnya untuk gabung saat itu tapi aku tidak menemukan cara pendaftaran seperti komunitas blogger lainnya yang tinggal isi form lantas bisa jadi member.
Akhir Januari 2023 kemarin komunitas Drakorclass membuka pendaftaran new member. Setelah sekian lama akhirnya ada informasi penerimaan new classmate. Tanpa pikir panjang langsung cus mendaftar.
Aku merasa agak unik ya karena menjadi new member harus ikut pelatihan dulu selama sebulan yang dilaksanakan di bulan Februari. Makin ngga sabar jadinya karena ada pelatihan dan tugas yang harus dikerjakan.
Ternyata dengan adanya sistem penerimaan seperti ini jadi tahu mana member yang beneran pengen gabung dan member yang hanya sekedar ikutan masuk. Jadi tidak ada yang namanya member gwishin (hantu) yang mana ada namanya tapi tidak pernah muncul di permukaan alias silent reader.
Alasan Mau Gabung Drakorclass
Sebagai blogger dengan niche kekoreaan specialy drama Korea (bukan blog ini) aku pernah merasa minder gitu. Apalagi di awal-awal gabung komunitas blog. Kenapa?? Karena di komunitas blogger yang aku ikuti sebagian dari mereka punya banyak pembahasan di blognya. Meskipun ada juga yang bahas drama Korea.
Kalau blog aku emang pembahasannya khusus tentang drama Korea dan turunannya (segala yang berbau Korea). Jadi tidak ada keberagaman isi dalam blogku. Apalagi ketika ikut blogwalking. Rasanya malu gitu karena yang diikutkan ya bahas drakor lagi drakor lagi ngga ada lainnya
Kok bisa malu? Ya sebagai pecinta drakor gini kita pasti sering mendapat cibiran "apa sih drakor melulu" "Romantis romantisan" apalagi ketika aku mendapat komen yang rada tidak enak di hati gitu. Berdalih alasan "ahh ngga suka nonton drakor" "ahh ngga mau nonton drakor takut kecanduan" atau bahkan diremehkan teman atau kenalan ketika aku menuliskan review drakor. Tanpa membaca tapi langsung ngedjudge. Duhh sakit...hiks..
Setelah semua itu, ya sudahlah ya sekarang punya teman yang bisa diajak ngegibahin drakor ditambah ada komunitasnya kan jadi lebih luas pertemanan untuk ngegibah drakor. Tidak sekedar gibahan biasa malah bisa muncul inspirasi tulisan dari hasil ngerumpiin tontonan asal negeri ginseng ini kan.
Alasan aku bergabung dengan drakorclass tidaklah muluk-muluk. Aku merasa :
1. Menemukan teman yang sevisi misi gitu. Jadi memperluas pertemanan juga
2. Dari satu drakor itu bisa jadi banyak tulisan tergantung sudut pandang
3. Mendapat rekomendasi tontonan atau spoileran saat kita tidak sempat menonton suatu drama
4. Mendapat insight baru
5. Jadi bucin produktif
Kata orang bijak nih :
Habiskan waktu dengan orang yang menghargaimu.
Ilmu Baru : Podcast
Ketika pelatihan dimulai kita mendapat empat materi dan empat tugas sudah pasti. Diantara materi tersebut ada tentang produksi podcast dan editing podcast. Udah tahu dong pasti tugasnya pasti disuruh bikin podcast dan edit podcast.
Baru muncul pemberitahuan materi aku udah berfikiran negatif ajalah. Udah langsung menstampel diri tidak bisa, tidak sanggup padahal belum dijelasin. Dengan singkat kata malas.
Pas tiba saatnya diberikan materi tersebut meskipun dilabeli perasaan malas dan ogah tapi tetap hadir di kelas dong karena yang namanya ilmu meskipun kita tidak tertarik tapi coba aja didengarkan dulu.
Pemateri juga sudah berusaha menyiapkan materi dengan baik kan sayang kalau tidak diperhatikan apalagi dari awal emang niat dirinya ikut gabung kan.
Semakin didengarkan dan semakin diperhatikan lho kok aku tertarik. Dalam hati "eh mau juga dong bikin podcast kayaknya seru". Ilmu baru yang aku dapat ini malah menggoda aku untuk yuk ikutan bikin.
Memulai Membuat Podcast
Aku tidak akan menjabarkan cara membuat podcast. Tapi ini lebih ke hal-hal yang harus disiapkan ketika kita memutuskan untuk membuat podcast. Tidak jauh berbeda dengan langkah pertama saat memutuskan untuk mulai membuat blog.
Persiapan untuk memulai podcast
1. Menentukan Tema
Menurutku ini sama seperti niche blog. Kita harus menentukan nantinya akan bahas apa saja di podcast. Tentu akan lebih baik jika dimulai dari hal yang kita sukai.
2. Format podcast
Selanjutnya adalah menentukan format podcast kita. Kita bisa mengambil format
a. Monolog (Dijalankan sendiri tanpa ada tamu atau co-host)
b. Wawancara
c. Percakapan/ multihost
d. Storytelling (menyajikan kisah atau cerita)
e. Hybrid (gabungan beberapa format)
3. Target Pendengar
Menentukan target pendengar apakah semua kalangan atau hanya laki-laki atau wanita saja. rentang usia target yang diinginkan.
4. Nama Podcast
Layaknya memilih nama domain blog. Nama podcast yang unik dan gampang diingat juga salah satu kunci yang menarik perhatian orang.
Siap Memulai Podcast
Jika tahap persiapan sudah mantap dan fiks mau memproduksi podcast saatnya menyiapkan beberapa hal lagi.
1. Menyiapkan alat
Siapkan alat perekam misalkan mic eksternal atau cukup ponsel dan laptop untuk editing.
2. Membuat Skrip
Sebaiknya menggunakan skrip untuk memudahkan dalam berbicara. Kalau salah tulis bisa dihapus tapi kalau salah ngomong suka berbahaya meskipun nantinya bisa diedit juga.
3. Memulai rekaman
4. Edit hasil rekaman
Kita perlu menyiapkan software aplikasi untuk mengedit hasil rekaman agar terdengar mulus dan ciamik
5. Mengunggah ke layanan podcast
Saat akan mengunggah hasil rekaman final ke layanan podcast perlu juga disiapkan deskripsi podcast dan cover podcast.
Tahap terakhir sama saja saat kita pertama kali punya blog. Tentu harus promosi agar ada yang tahu kalau kita ini punya podcast.
Podcast juga ternyata main SEO loh. Sesuai dengan materi yang disampaikan Cho Sweeney ini yaitu dengan meletakkan keyword pada judul dan deskripsi podcast.
Kesimpulan
Diakhir cerita panjang tentang belajar podcast bersama drakorclass ini kesimpulan singkatnya adalah ternyata aku tertarik untuk menyelami hal baru ini.
Intinya adalah jangan pernah malas belajar hal baru. Jika cocok bisa kita terapkan jika merasa tidak sesuai maka biarlah menjadi ilmu baru untuk sekedar tahu.
Apapun hal baru tersebut satu yang tidak boleh dilupakan adalah berani mencoba. Coba aja dulu. Kalau toh pada akhirnya harus berhenti setidaknya kita punya cerita dan pengalaman dalam memulainya.
Sumber:
https://www.gramedia.com/best-seller/apa-itu-podcast/
Materi produksi podcast drakorclass
keren banget bisa gabung komunitas yang produktif banget
BalasHapus